Sabtu, 11 April 2015

Perubahan Sosial Masyarakat Petani Dalam Membajak Sawah Di Indonesia



Sebelum ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat seperti pada zaman ini , para petani mengolah tanahnya dengan berbagai alat-alat tradisional yang bekerja menggunakan tenaga otot baik itu dari tenaga manusia maupun tenaga hewan seperti kerbau atau sapi. Cangkul atau Pacul adalah satu jenis alat pertanian tradisional yang digunakan dalam proses pengolahan tanah pada lahan pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerja-kerja menggali yang ringan di kebun ataupun di sawah. Alat ini merupakan elemen penting dalam bidang pertanian terutama pertanian ladang kering.


 membajak sawah menggunakan cangkul

Pada masyarakat pertanian yang tradisional sering kita jumpai para petani masih menggunakan alat cangkul untuk membajak sawahnya dan dalam satu lahan masih memakai dua petani atau lebih dalam membajak sawah tersebut, masyarakat petani khususnya di Desa masih terbatas dengan informasi teknologi yang berkembang pada masyarakat Kota. Oleh karena itu masyarakat Desa dalam bekerja masih menggunakan tenaga otot namun petani dengan menggunakan cangkul tidak efisien waktu karena dengan membajak sawah menggunakan cangkul maka waktu yang di butuhkan juga butuh waktu yang lama.
Hal tersebut telah dirasakan oleh petani yang masih menggunakan alat tradisional yaitu cangkul karena tidak efisien waktu, padahal keinginan para petani itu adalah ingin memajukan hasil produksi secara cepat dalam pertanian yang mereka kelolah.
Seiring berkembangnya teknologi dalam ilmu petanian serta adanya pemikiran kearah peningkatan produksi secara cepat dan berklanjutan di Negara Indonesia, berdampak kepada perubahan alat pengolah lahan atau tanah, penggunaan bajak dengan alat tradisional cangkul mulai ditinggalkan dan beralih menggunakan jasa traktor yaitu alat yang menggunakan tenaga mesin sebagai penggeraknya, dengan bentuk yang di rancang menyerupai kendaraan bermotor serta mengunakan bahan bakar, alat ini disebut dengan traktor. Penggunaan alat pengolahan lahan yang menggunakan kekuatan tenaga mesin ( traktor ) dipandang lebih produktif serta efisien, karena dalam penggunaannya manusia yang mengendalikan alat tersebut. Sehingga tanah akan lebih cepat diolah dan ditanami.

 

membajak sawah menggunakan mesin traktor

Dengan adanya traktor waktu para petani menjadi efisien karena sudah memakai alat bantu mesin untuk mempermudah dalam membajak sawah mereka dengan waktu yang cepat dan struktur tanah yang baik walaupun biayanya lebih mahal namun dapat terjangkau oleh masyakart khususnya masyarakat petani, akan tetapi dalam penggunaan traktor ini harus di dorong oleh petani sesuai dengan lajunya.


traktor yang ada pada negara jepang

            Semakin berkembangnya teknologi di negara-negara maju maka negara berkembang pun ikut terkena imbasnya, salah satunya paga traktor diatas dapat dijadikan alat pembajak sawah yang sangat modern di Indonesia pada masa mendatang karena kebutuhan-kebutuhan teknologi yang di inginkan dan diharapkan oleh petani Indonesia harus tetap berkembang